Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Rudal Kinzhal Rusia, Diklaim Putin Tak Terkalahkan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
 Rudal Kinzhal dibawa jet tempur MiG-31K. Rusia dikabarkan melakukan uji coba penembakan rudal ini, November 2019. (Wikipedia.org)
Rudal Kinzhal dibawa jet tempur MiG-31K. Rusia dikabarkan melakukan uji coba penembakan rudal ini, November 2019. (Wikipedia.org)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dikabarkan melakukan uji coba peluru kendali hipersonik Kinzhal di Artik pada November 2019. Rudal, yang disiapkan berhulu ledak nuklir ini, ditembakkan dari jet tempur MiG-31K.

"Uji coba berlangsung pada pertengahan November," kata sumber di militer Rusia seperti dikutip TASS, 30 November 2019.

MiG-31K tinggal landas dari lapangan terbang Olenegorsk di kawasan Murmansk di bagian utara dan menembakkan rudal itu terhadap sasaran di darat di pusat pelatihan darat Pemboi di kawasan Komi Artik Rusia, kata TASS, yang tak memberikan rincian lebih jauh.

Dinas Intelijen Pertahanan Denmark menyatakan dalam laporan tahunannya pada Jumat, 29 November 2019, bahwa "satu permainan kekuatan besar sedang dibentuk" antara Rusia, Amerika Serikat dan Cina, yang meningkatkan level ketegangan di kawasan Artik.

Media Rusia melaporkan bahwa Kinzhal atau kadang disebut Kinjal, yang artinya belati, dapat mengenai sasaran hingga 3.000 km dengan hulu ledak konvensional atau nuklir. Rudal tersebut sudah berada di pangkalan militer bagian selatan Rusia.

Keberadaan Kinzhal pertama kali diungkap Presiden Rusia Vladimir  Putin pada Maret 2018. Ia bahkan sesumbar sistem ini tak terkalahkan, dengan melukiskan bagaimana rudal itu bisa menghindari pertahanan musuh.

Rusia mengklaim bahwa rudal aero-balistik Kh-47M2 Kinzhal akan memiliki jangkauan 3.000 km di atas pesawat pengebom supersonik Tupolev Tu-22M3 Backfire. Moskow juga mengklaim bahwa senjata itu memiliki jangkauan 2.000 km ketika diluncurkan dari pencegat Mikhoy MiG-31K Foxhound berkemampuan 2,83 Mach, demikian ditulis laman National Interest, Juli 2019.

"Kinzhal adalah sistem rudal yang diluncurkan dari udara dan, oleh karena itu jangkauannya tergantung dari pengangkutnya. Untuk Tu-22M3, jangkauannya akan lebih dari 3.000 km (radius tempur pesawat ditambah jangkauan rudal),” kata sumber industri pertahanan Rusia kepada kantor berita TASS.

Kinzhal dikembangkan dari rudal balistik jarak pendek Iskanker yang memiliki jangkauan 500 km. Laporan intelijen AS menunjukkan bahwa senjata telah diuji belasan kali, bertentangan dengan klaim Rusia bahwa rudal telah diuji terbang lebih dari 250 kali.

Tidak jelas apakah Tu-22M3 dapat meluncurkan Kinzhal karena tidak secepat atau setinggi MiG-31.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya percaya kecepatanlah yang penting," kata pensiunan Letnan Jenderal Mikhail Oparin, mantan komandan Aerospace Forces Long Range Aviation Rusia, kepada TASS.

“MiG-31 memiliki kecepatan supersonik yang lebih tinggi daripada Tu-22M3 tetapi sekarang kemungkinan telah muncul untuk menguji rudal di pesawat jarak jauh, ini harus dilakukan. Ini akan meningkatkan potensi tempur pasukan udara  dan menambah kekuatannya. ”

Rusia mengklaim bahwa Kinzhal  secara efektif kebal terhadap pertahanan rudal balistik yang ada karena kemampuan manuvernya dalam penerbangan.

Selain itu, Moskow mengklaim rudal itu mampu mengenai berbagai sasaran.

 "Ini adalah kelas senjata presisi yang dilengkapi dengan kemampuan tempur multifungsi yang memungkinkan untuk menyerang target diam dan bergerak," kata wakil menteri pertahanan Rusia Yuri Borisov.

"Secara khusus, kapal induk dan kapal perang kelas penjelajah, kapal perusak dan fregat adalah target potensial untuk senjata ini."

Menurut TASS, Kementerian Pertahanan Rusia diperkirakan akan menguji coba rudal Kinzhal di atas Tu-22M3, dengan mengutip sumber di industri pertahanan Rusia.

Dengan jangkauan lebih dari 1.200 mil laut dan kecepatan Mach 10, penambahan rudal Kinzhal akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Tupolev Tu-22M3 Backfire untuk menyerang target darat dan maritim di seluruh Eropa, Timur Tengah, Asia Pasifik, dan wilayah Atlantik Utara.

ANTARA | NATIONAL INTEREST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 jam lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

21 jam lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.